Foto Utusan Senkom Jatim bertemu Senkom DKI di Lokasi Rakornas PB 2020
Bogor, Penakota.com | Utusan Senkom Provinsi Jawa Timur, Ketua Biro Penanggulangan Bencana & SAR Senkom Jatim Lukman Hakim, S.E., bersama Bidang SAR, Khoirul Basnovie, S.T.,mengikuti Kegiatan seminar nasional dalam rangka Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2020 yang berlangsung di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Selasa (4/1/2020).
Lukman menyampaikan kehadiranya tersebut menindaklanjuti surat Koordinator SRPB Provinsi Jawa Timur No. srpb.jatim/SK/03/1/2020.
"Rakornas Penanggulangan Bencana 2020 ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan BNPB untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, BPBD, serta para pemangku kepentingan terkait guna membahas strategi penanggulangan bencana yang lebih baik", paparnya
Suasana di Gedung Sentul International Convention Center, Jawa Barat
Kegiatan Rakornas PB yang digelar pada 3-4 Februari 2020 tersebut, dihadiri 10 ribu dari berbagai unsur seperti Kementrian/Lembaga pemerintah, Organisasi Kerelawanan, Lembaga keagamaan, akademisi serta menghadirkan para narasumber dengan berbagai institusi yang membahas enam tema utama, yaitu (1) Manajemen Kebencanaan; (2) Ancaman Geologi dan Vulkanologi (Gempa Bumi, Tsunami, Likuifaksi, Erupsi Gunungapi); (3) Ancaman Hidrometeorologi (Kekeringan, Karhutla, dan Perubahan Iklim); (4) Ancaman Hidrometeorologi (Banjir, Banjir Bandang, Tanah Longsor, Puting Beliung, Abrasi); (5) Ancaman Limbah dan Kegagalan Teknologi; serta (6) Sosialisasi Katana dan Edukasi Kebencanaan.
Lebih lanjut Lukman memaparkan beberapa poin penting perintah Presiden Jokowi, saat pembukaan Rakornas PB 2020 ini.
Pertama, Seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah harus bersama-sama, bersinergi untuk upaya pencegahan, mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan. Pemerintah daerah perlu melakukan pengendalian tata ruang berbasis pengurangan risiko bencana. Sigap terhadap potensi ancaman bahaya sesuai dengan karakteristik wilayah, baik geologi, vulkanologi, limbah, hidrometeorologi, biologi, pencemaran lingkungan.
Kedua, Setiap gubernur, bupati dan walikota harus segera menyusun rencana kontinjensi termasuk penyediaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan yang dapat betul-betul dilaksanakan semua pihak dan harus siap menangani bencana secara tuntas.
Ketiga, penanggulangan bencana harus dilaksanakan dengan pendekatan kolaboratif, Pentahelix yaitu kolaborasi antara unsur pemerintah, akademisi dan peneliti, dunia usaha, masyarakat, serta dukungan media massa untuk dapat menyampaikan pemberitaan kepada publik.
Keempat, Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus meningkatkan kepemimpinan dan pengembangan sumberdaya manusia yang handal dalam penanggulangan bencana, penataan kelembagaan yang mumpuni, termasuk program dan anggaran yang harus ditingkatkan sesuai prioritas RPJMN 2020-2024.
Kelima, Panglima TNI dan Kapolri untuk turut serta dalam mendukung upaya penanggulangan bencana termasuk penegakan hukum. Pengerahan dan dukungan secara nasional hingga ke tataran daerah yang dapat bersinergi dengan baik bersama pemerintah pusat dan daerah.
Lukman Hakim, S.E, bersama ibu Dra. Enny Supartini, M.M.,
Sisi lain Dra. Enny Supartini, M.M., Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana mengucapkan Terima Kasih kepada Senkom Jatim yang sudah hadiri Rakornas PB dan salam untuk Senkom, ujarnya saat bertemu Lukman. (One_d)
0 Komentar